Keberhasilan sebuah pernikahan
tidak akan pernah bisa dipisahkan dari peran seorang istri. Istri diibaratkan
seperti leher bagi kepala suami. Kepala bisa berdiri karena ditopang oleh leher
yang kuat. Dia menggambarkan bahwa seorang istri memiliki pengaruh yang sangat
besar. Coba bayangkan apa yang akan terjadi dengan kepala kalau lehernya sakit?
Apa jadinya kepala kalau leher tidak berfungsi? Kepala tidak bisa berbuat
apa-apa, bukan? Saya sangat percaya bahwa istri memiliki peran signifikan bagi
keberhasilan sebuah pernikahan.
" ..., suaminya tidak akan
kekurangan keuntungan. Suaminya dikenal di pintu gerbang, kalau ia duduk
bersama-sama para tua-tua negeri." (Amsal 31:11b, 23)
1. Tunduk
Tunduk adalah
kualitas utama yang harus ada dalam seorang istri. Seperti halnya dia tunduk
kepada Kristus begitulah seharusnya ia tunduk kepada suami. Ini merupakan
kualitas utama dan pertama. Jika istri tidak mau tunduk, dengan sendirinya sang
suami tidak akan mampu menjalankan fungsinya.
"Hai
isteri, tunduklah kepada suamimu seperti kepada Tuhan ... Karena itu
sebagaimana jemaat tunduk kepada Kristus, demikian jugalah istri kepada suami
dalam segala sesuatu." (Efesus 5:22, 24)
"Hai
istri-istri, tunduklah kepada suamimu, sebagaimana seharusnya di dalam
Tuhan." (Kolose 3:18)
"Demikian
juga kamu, hai istri-istri, tunduklah kepada suamimu, supaya jika ada di antara
mereka yang tidak taat kepada firman, mereka juga tanpa perkataan dimenangkan
oleh kelakuan istrinya... Sebab demikianlah caranya perempuan-perempuan kudus
dahulu berdandan, yaitu perempuan-perempuan yang menaruh pengharapannya kepada
Allah; mereka tunduk kepada suaminya." (1 Petrus 3:1, 5)
Jadi ketundukannya
seperti kepada Kristus. Tunduk seperti inilah yang membawa kepada pertobatan
bagi suaminya.
2. Dapat Dipercaya
Kebenaran firman
Tuhan jelas mengatakan bahwa hati suaminya percaya kepada istrinya (Amsal
31:11a). Itu berarti sang istri dapat dipercaya untuk tetap menjaga kerahasiaan
dan memegang perkataan.
"Demikian
pula istri-istri hendaklah orang terhormat, jangan pemfitnah, hendaklah dapat
menahan diri dan dapat dipercayai dalam segala hal." (1 Timotius 3:11)
"Orang
yang dapat dipercaya mendapat banyak berkat." (Amsal 28:20)
Perempuan yang
luar biasa adalah wanita yang mampu menjaga lidah. Inilah kualitas penting yang
harus dikejar para wanita untuk menjadi istri yang cakap.
3. Baik
Hati
Ketiga yang
penting bagi seorang wanita adalah baik hati, kecenderungan hatinya untuk
selalu melakukan kebaikan kepada suaminya ataupun kepada orang lain. Dia tidak
pelit, baik dalam keuangan maupun dalam menyediakan tenaga untuk membantu orang
lain.
"Ia
berbuat baik kepada suaminya dan tidak berbuat jahat sepanjang umurnya."
(Amsal 31:12)
"Perempuan
yang baik hati beroleh hormat." (Amsal 11:16a) "Orang yang
baik hati akan diberkati, karena ia membagi rezekinya dengan si miskin."
(Amsal 22:9) "Hidup bijaksana dan suci, rajin mengatur rumah tangganya,
baik hati dan taat kepada suaminya, agar firman Allah jangan dihujat
orang." (Titus 2:5)
4. Rajin
Dia dikenal
sebagai wanita yang rajin mengatur rumah tangga dan dalam tanggung jawab lain
(pekerjaan).
"Ia
mencari bulu domba dan rami, dan senang bekerja dengan tangannya. Ia serupa
kapal-kapal saudagar, dari jauh ia mendatangkan makanannya. Ia bangun kalau
masih malam, lalu menyediakan makanan untuk seisi rumahnya, dan membagi-bagikan
tugas kepada pelayan-pelayannya perempuan. Ia membeli sebuah ladang yang
diingininya, dan dari hasil tangannya kebun anggur ditanaminya. Ia mengikat
pinggangnya dengan kekuatan, ia menguatkan lengannya. Ia tahu bahwa
pendapatannya menguntungkan, pada malam hari pelitanya tidak padam. Tangannya
ditaruhnya pada jentera, jari-jarinya memegang pemintal. Ia memberikan
tangannya kepada yang tertindas, mengulurkan tangannya kepada yang miskin. Ia
tidak takut kepada salju untuk seisi rumahnya, karena seluruh isi rumahnya
berpakaian rangkap. Ia membuat bagi dirinya permadani, lenan halus dan kain
ungu pakaiannya. Ia membuat pakaian dari lenan, dan menjualnya, ia menyerahkan
ikat pinggang kepada pedagang. Ia mengawasi segala perbuatan rumah tangganya,
makanan kemalasan tidak dimakannya." (Amsal 31:13-22, 24, 27)
"Hidup
bijaksana dan suci, rajin mengatur rumah tangganya, baik hati dan taat kepada
suaminya, agar firman Allah jangan dihujat orang." (Titus 2:5)
5. Tertawa
akan Hari Depan
Kualitas yang
penting bagi seorang wanita adalah percaya bahwa Allahlah yang memegang masa
depannya. Tidak khawatir akan hari depan! Berani memercayakan hidupnya kepada
Allah untuk masa depannya. Bahkan menaruh hidupnya dalam tangan Tuhan karena
hanya Dia yang tahu dan mengerti yang terbaik di dalam hidupnya (Yeremia
29:11).
Seorang wanita
yang tidak mengalami terobosan dalam hal ini bisa menyebabkan rencana Allah
gagal atas keluarganya; istri Lot adalah contohnya. Hidupnya terikat akan harta
duniawi sehingga saat diperintahkan Tuhan untuk meninggalkan itu semua, hatinya
tidak berpaut kepada rencana Allah, tetapi kepada harta yang dimilikinya. Saya
begitu yakin akar dari semuanya itu adalah kekhawatiran akan hari depan. Apakah
yang terjadi dengan hidupnya? Firman Tuhan mengatakan dengan jelas bahwa dia
menjadi tiang garam (Kejadian 19:26) dan suaminya menurunkan keturunan yang akhirnya
menjadi musuh bagi bangsa Israel, yaitu bangsa Amon dan Moab (Kejadian
19:36-38).
Inilah firman
Tuhan tentang kualitas ke-5 yang harus dimiliki setiap Perempuan: "Pakaiannya
adalah kekuatan dan kemuliaan, ia tertawa tentang hari depan." (Amsal
31:25)
6. Lidahnya
Lemah Lembut
Jujur saja, saya
benci dengan wanita "ember" (bocor mulut atau suka meleter
atau menggosip). Salah satu kualitas istri bagaikan permata adalah lidahnya
lembut.
Saya begitu
yakin lidah bisa lembut dikarenakan hatinya juga lembut. Firman Allah
mengatakan bahwa apa yang dari hati meluap keluar melalui lidah dan perkataan
kita. Tidaklah mungkin dari hati yang pahit keluar perkataan yang menguatkan,
pasti kepahitanlah yang juga muncul. Tahukah Anda kisah kedua belas pengintai
yang dikirim Musa untuk menyelidiki tanah Kanaan? Kesepuluh pengintai yang
dikirim oleh Musa tidak diijinkan Allah untuk masuk Tanah Kanaan, bahkan mereka
mati di padang belantara! Alkitab mengatakan bahwa mereka dilarang masuk karena
menyampaikan kabar busuk kepada seluruh bangsa sehingga bangsa Israel
memberontak kepada Allah (Bilangan 13:32-33).
Penulis Amsal
menegaskan kualitas istri bagai permata melalui firman yang berbunyi: "Ia
membuka mulutnya dengan hikmat, pengajaran yang lemah lembut ada di
lidahnya." (Amsal 31:26)
7. Takut
akan Tuhan
"Kemolekan
adalah bohong dan kecantikan adalah sia-sia, tetapi istri yang takut akan TUHAN
dipuji-puji." (Amsal 31:30)
Kitab
Pengkhotbah ditutup dengan "Akhir kata dari segala yang didengar ialah:
takutlah akan Allah dan berpeganglah pada perintah-perintah-Nya, karena ini
adalah kewajiban bagi setiap orang." Dua perintah itu merupakan dua
kewajiban utama yang harus dipegang setiap orang percaya karena Allah akan
membawa setiap perbuatan ke pengadilan yang berlaku atas segala sesuatu yang
tersembunyi, entah itu baik, entah itu jahat. Hanya dua hal ini yang disarikan
oleh raja Salomo yang mampu memberikan kepuasan total.
Takut akan Tuhan
adalah kesadaran akan kekudusan, keadilan, dan kebenaran-Nya sebagai pasangan
terhadap kasih dan pengampunan-Nya. Takut akan Tuhan berarti memandang Dia
dengan kekaguman dan penghormatan kudus serta menghormati-Nya sebagai Allah
karena kemuliaan, kekudusan, keagungan, dan kuasa-Nya yang besar. Takut akan
Tuhan yang benar akan menyebabkan orang percaya menaruh iman dan kepercayaan
untuk beroleh selamat hanya kepada-Nya (Keluaran 14:31, Mazmur 85:10; 103:11;
115:11; 130:4). Akhirnya takut akan Tuhan meliputi kesadaran bahwa Dialah Allah
yang marah terhadap dosa dan berkuasa untuk menghukum mereka yang melanggar
hukum-hukum-Nya yang adil, baik dengan segera maupun dalam kekekalan (Mazmur
76:8-9, Ibrani 10:31).
Seorang
perempuan harus belajar untuk takut akan Tuhan karena:
7.1
Kuasa-Nya yang besar selaku Pencipta segalanya
dan semua bangsa (Mazmur 33:6-9; 96:4-5, Yunus 1:9).
7.2
Ia adalah Allah yang kudus (Wahyu 15:4). Oleh
karena itu, kita harus memisahkan diri dan melawan dosa.
7.3
Berkat-berkat yang kita peroleh (Mazmur 130:4, 1
Samuel 12:24, Yeremia 5:24).
7.4
Allah adil sehingga Ia akan menghukum seluruh umat
manusia (Ulangan 17:12-13, Yesaya 59:18-19, Maleakhi 3:5, lbrani 10:26- 31).
Bekat-berkat
dari hidup dan takut akan Tuhan antara lain:
7.4.1
Kita akan hidup taat kepada
perintah-perintah-Nya (Ulangan 5:29; 6:2, 24; 8:6; 10:12; 13:4; 17:19; 31:12,
Mazmur 112:1; 119:63).
7.4.2
Membenci dosa dan menjauhkan diri dari kejahatan
(Amsal 3:7; 8:13; 16:6).
7.4.3
Memperoleh hikmat (Mazmur 111:10, Amsal 1:7,
9:10).
7.4.4
Mengajar anak-anak kita untuk membenci dosa
(Ulangan 4:10; 6:1-2, 6-9).
7.4.5
Lanjut usia (Ulangan 6:2, Amsal 10:27).
7.4.6
Berhati-hati dan menahan diri dalam pembicaraan
(Amsal 10:19, Pengkhotbah 5:2, 6-7).
7.4.7
Melindungi kita dari keruntuhan hati nurani dan
daya tahan moral kita.
7.4.8
Hidup murni dan suci (Mazmur 19:10).
7.4.9
Menyembah Dia dengan segenap hati (Mazmur
22:24).
7.4.10
Memperoleh kekayaan, kehormatan, dan kehidupan
(Amsal 22:4).
7.4.11
Hidup tenteram, perlindungan, dan sumber
kehidupan (Amsal 14:26- 27).
7.4.12
Penyediaan kehidupan sehari-hari (Mazmur 34:10;
111:5).
7.4.13
Hidup bahagia (Pengkhotbah 8:12-13).
Dengan kesetiaan mengembangkan kualitas-kualitas inilah
maka seorang perempuan akan mengalami kedahsyatan janji Tuhan yang berbunyi:
"Berilah kepadanya bagian dari hasil tangannya,
biarlah perbuatannya memuji dia di pintu-pintu gerbang!" (Amsal 31:31