Renungan - Keluarga Idaman

Filed under: by: GreenGrass

Otoritas Allah dalam keluarga

Seorang pria dewasa single bertemu dengan seorang wanita dewasa single sepakat membangun sebuah Lembaga yang disebut Keluarga. Lembaga ini didirikan oleh Allah Sendiri, ”Maka Allah meciptakan manusia itu menurut gambar-Nya, menurut gambar Allah diciptakan-Nya dia laki-laki dan perempuan diciptakan-Nya mereka. Allah memberkati mereka. ”Beranakcuculah dan bertambah banyak, penuhilah bumi dan taklukkan itu, berkuasalah atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas segala binatang yang merayap di bumi”, (Kej 1:27-28) maka dalam keluarga otoritas Allah turut memerintah.

Wanita adalah Penolong Laki-laki
”Tidak baik kalau manusia itu seorang diri saja, Aku akan menjadikan penolong baginya yang sepadan dengan dia” (Kej 2:18) seorang wanita diciptakan Allah menjadi penolong yang sepadan dengan laki-laki, sehingga seorang wanita bukan pelayan/pembantu laki-laki, maka laki-laki tidak bisa memerintah atau menyuruh pasangannya semena-mena. Apabila suami lagi off kerja, maka seyogyanya suami membantu isteri membersihkan rumah (menyapu ruang tamu, ruang keluarga), membantu menjemur pakaian, membantu mencuci pakaian (memasukan pakaian kotor ke dalam mesin cuci) sementara isteri mungkin lagi menyiapkan sarapan pagi. Isteri juga bisa melakukan pekerjaan laki-laki misalnya menimba air di sumur, mengisi bak mandi, mengangkat potongan kayu api dsb.

Otoritas Pemimpin Keluarga
”Hai isteri, tunduklah kepada suamimu seperti kepada Tuhan, karena suami adalah kepala isteri sama seperti Kristus adah kepala jemaat. Dialah yang menyelamatkan tubuh. Karena itu sebagaimana jemaat tunduk kepada kristus demikian jugalah isteri kepada suami dalam segala sesuatu”. (Ef 5:22-24) Urutan wibawa ini tidak bisa diputar balik. Apapun status sosial isteri di luar rumah (Direktur, Kepala kantor, Anggota Dewan, Dosen, Hakim, Pengacara, Kepala Daerah, dsb) sampai di rumah ia adalah seorang isteri dan ibu bagi anak-anaknya. Apapun keputusan yang akan diambil isteri harus merundingkan/membicarakan dengan suami dan anak-anak. Dimana suami adalah kepala isteri, dan isteri harus tunduk dalam segala sesuatu kepada suami. Isteri adalah hati keluarga yang memberi warna bagi keluarga itu sendiri. Merah kuning hijau keluarga ditentukan oleh isteri, isteri jurumudi kapal besar yang bernama ”KELUARGA”

Kasih Adalah Dasar Hidup Suami-Istri
”Hai suami, kasihilah isterimu sebagaimana Kristus telah mengasihi jemaat dan telah menyerahkan diri-Nya baginya” (ef 5:25) Suami harus mengasihi isteri seperti dirinya sendiri, suami tidak boleh berkata-kata kasar terhadap isteri, apalagi sampai memukul isteri, suami harus jujur, setia, terbuka terhadap isteri. Suami harus bisa menjaga perasaan isteri, menghormati isteri dan mengasihi isteri.
Kasih memampukan suami-isteri memiliki kelemahlembutan, panjang sabar, tidak mudah cemburu, murah hati, setia, jujur, rendah hati, tidak sombong, saling menghormati, memiliki damai sejahtera, saling membantu.

0 comments:

Grab this Widget ~ Blogger Accessories