
Tetapi terdapat satu perkecualian. Seorang gadis cantik, panggilannya Lusi tidak bergabung dengan kerumunan anak-anak yang lain. Guru itu menanyakan, mengapa memutuskan hal yang beda dari yang lain.
Lusi : | “Karena, saya bukan atheis.” | |
Guru : | “Agamamu apa?” | |
Lusi : | “Saya Kristen.” | |
Guru itu sedikit merasa gelisah sekarang. Mukanya berubah sedikit merah. Ia bertanya kepada Lusi, mengapa ia Kristen. | ||
Lusi : | “Baiklah! Dari kecil saya dibesarkan, diperkenalkan dan mencintai Yesus. Ibuku seorang Kristen, Bapak Kristen, dengan demikian saya juga Kristen.” | |
Guru : | (Guru itu menjadi marah) “Itu bukan alasan!” katanya dengan membentak. “Bagaimana seandainya ibumu seorang idiot dan bapakmu juga idiot. Akan menjadi apakah kamu kemudian?” | |
Lusi : | (Lusi diam, tersenyum dan berkata) “Saya akan menjadi atheis!” |
0 comments: