Mengucap Syukur Dalam Segala Hal

Filed under: , by: GreenGrass

“Bukankah kesepuluh orang tadi semuanya menjadi tahir? Dimanakah yang sembilan orang itu? Tidak adakah diantara mereka yang kembali untuk memuliakan Allah selain dari pada orang asing ini? (Luk 17:17-18)

Memang terkadang sulit bagi kebanyakan dari umat pilihan Allah untuk selalu bersyukur dan berterima kasih atas berkat sehari-hari yang membuat kita bisa bangun pagi, bisa mandi, sarapan pagi dan menikmati secangkir kopi, kesehatan yang prima, hari yang indah, hidup yang lega dan menyenangkan.

Allah telah melimpahkan kebutuhan-kebutuhan kita sehingga kita tidak merasa kekurangan, tersedianya makanan dan minuman, tempat berlindung, kebersamaan dengan keluarga, tetangga, teman sejawat.

Terkadang pada saat tertentu kita bahkan lupa akan kemurahan hati Allah yang sangat menakjubkan lewat anugrah penebusan-Nya. Sembilan dari sepuluh orang kusta yang disembuhkan oleh Yesus, tidak kembali untuk memuliakan Allah. Hal ini bisa saja terjadi dengan kita umat pilihan , dengan alasan-alasan tertentu kita bisa lupa berterima kasih dan mengucap syukur serta memuliakan allah

Bahkan ada yang berpikir bahwa tindakan-tindakan saleh kita seperti; berdoa, bernyanyi, beribadah, membaca kitab suci dilakukan sebagai sarana pengaman untuk menghindari hukuman dari Allah. Bila kita berpikir demikian maka kita akan memiliki motivasi yang keliru.

Dalam melakukan sesuatu bagi Allah, pemikiran semacam ini hanya membuat kita memuji Allah, berdoa demi kepentingan pribadi. Yang lebih utama penyembahan kita kepada Allah tidak dilakukan untuk mendapat keuntungan, namun setiap pemikiran/tindakan pengagungan, rasa syukur dan terima kasih harus keluar dari rasa hormat dan rasa ketergantungan hidup kita kepada Allah.

Jika kita mengarahkan hati, perhatian dan pikiran kita kepada Allah, pasti kita akan beruntung. Jangan biarkan kepentingan pribadi kita menjadi dasar motivasi kita bersyukur dan memuji serta memuliakan Allah. Paulus dan Silas meskipun dipukul, dipenjara, dipasung masih dapat menyanyi puji-pujian kepada Allah (kis 16:25)

Marilah kita belajar dari Paulus dan Silas, apapun situasi dan kondisi kita baik dalam; susah dan senang, sehat dan sakit, untung dan malang, bahagia dan sengsara, kita senantiasa mengucap syukur dalam segala hal.

0 comments:

Grab this Widget ~ Blogger Accessories