Cukupkanlah Hidupmu Dengan Gajimu

Filed under: by: GreenGrass

Korupsi bukan berasal dari masa kini saja di dunia ini saja, bahkan ribuan tahun ayang lalu penyakit yang namanya KORUPSI sudah ada. Pada zaman perjanjian baru orang-orang yang terkenal korusi adalah para pemungut cukai dan prajurit-prajurit kerajaan. Perbuatan itu bukan lagi rahasia umum, karena hamper semua pemungut cukai dan prajurit melakukannya.


“Karena akar segala kejahatan adalah cinta uang. Sebab oleh memburu uanglah beberapa orang telah menyimpang dari iman dan menyiksa dirinya dengan berbagai-bagai duka”(1Timotius 6:10)

Akar dari korupsi adalah ketamakan dan cinta akan uang, cinta akan uang membuat orang tidak pernah puas akan penghasilannya, selalu meras kurang besar, dan kurang besar lagi dan terus seperti itu. Penyakit ini terus berkembang hingga kini dan dizaman modern ini korupsi semakin canggih cara dan pelaksanaannya. Kalau zaman dulu hanya dilakukan oleh pemungut cukai dan prajurit saja, zaman sekarang sudah berkembang hamper di semua bagian instasi pemerintahan maupun di perusahaan swasta ditemukan praktek korupsi.

Untuk meredam korupsi supaya tidak melebar maka dibentuklah sebuah lembaga superbodi yang namanya KPK, dari lembaga ini diharapkan korupsi dapat dicegah supaya tidak bertumbuh dan berkembang secara luas, namun lembaga superbodi inipun digoyang mulai dari pembangunan lambaga ini yang anggarannya dibintangi oleh yang mulai anggota dewan (DPR-RI) juga termasuk ranah perundangan yang akan di revisi dsb. Belum sempat lembaga ini mencabut penyakit korupsi sampai ke akar-akarnya, lembaga ini sudah di hadang sedemikian rupa oleh para elit, para yang mulia.

Jika kita semua lebih-lebih para penguasa, pembuat kebijakan, pemilik kekuasaan mau berdoa seperti Agur bin Yake, maka niscaya negeri ini yang katanya “Gemah ripah loh jenawi” akan tercapai. (bdk Amsal 30:7-9)

Agur bin Yake adalah seorang yang hidupnya jujur, orang yang jujur di zaman ini bagaikan kisah Don Kisos saja. Agur tidak mengambil yang bukan menjadi haknya. Sebaiknya kita hidup sebagaimana adanya kita. Cukupkanlah hidup kita dengan penghasilan kita. Kalau memang belum cukup selayaknya kita bekerja lebih keras lagi, jangan menggunakan cara jalan pintas.

Hanya kasih Tuhanlah yang mampu membuat kita merasa cukup, yang paling buruk dari manusia adalah tidak pernah mensyukuri apa yang telah ia miliki, namun selalu manyesali apa yang tidak ia miliki.

Praktek korupsi adalah merampas sesuatu yang menjadi milik orang lain, BBM bersubsidi dijual itu sama saja merampas milik rakyat tidak mampu yang sangat membutuhkan, Korupsi sama merampas milki rakyat lemah yang susah yang telah membayar pajak. Pajak yang dibayar oleh rakyat tidak pernha sampai seutuhnya kepada rakyat. "Berikanlah kepada Kaisar apa yang wajib kamu berikan kepada Kaisar dan kepada Allah apa yang wajib kamu berikan kepada Allah!" Rakyat ini sudah memberikan apa yang wajib diberikan kepada pemerintah, tapi rakyat belum sepenuhnya menerima apa yang seharusnya ia rasakan, misalnya BBM bersubsidi, sekolah gratis, pelayanan kesehatan yang murah dsb,dsb.

Marilah kita, siapapun kita, apapun pangkat dan kedudukan kita selalu mensyukuri apa yang telah kita miliki, sehingga kita tidak merampas/mengambil apa yang bukan menjadi milki kita.

“Nilai manusia; bukan bagaimana ia mati melainkan bagaimana ia hidup, bukan apa yang diperolehnya melainkan apa yang telah diberikannya, bukan apa pangkatnya melainkan apa yang telah diperbuat dengan tugas yang diberikan Tuhan kepadanya”

0 comments:

Grab this Widget ~ Blogger Accessories