
Polem: Robi, ayo kita bertaruh.
Robi: Taruhan apa, Pak Polem?
Polem: Saya akan menggigit telinga saya sendiri.
Robi: Ah, mana mungkin ada orang bisa menggigit telinga sendiri. Melihat tanpa cermin pun tidak bisa. Apalagi menggigit.
Polem: Makanya, taruhan Rp 500 ribu, yuk!
Robi: Oke, siapa takut.
Setelah disepakati, Polem pun melepas telinga palsunya dan menggigitnya. Robi jelas kesal karena kalah taruhan. Keesokan harinya, Polem menantang Robi taruhan lagi.
Polem: Mau taruhan lagi, Rob?
Robi: Oke, tapi saya yang pilih jenis taruhannya.
Polem: Oke, no problem.
Robi: Kalau Pak Polem bisa menggigit mata sendiri, saya bayar 1 juta.
Robi berani bertaruh seperti itu karena Polem bisa melihat dengan jelas dan tidak buta. Maka tidak mungkin ia melepas bola matanya. Karena bola mata itu asli. Tapi dasar Polem si Pahlawan Perang, dia pun tetap nekat.
Polem: Oke, saya setuju!
Polem pun segera melepas gigi palsunya, dan menggigitkan gigi itu ke matanya sendiri.
"tetapi kepada manusia Ia berfirman: Sesungguhnya, takut akan Tuhan, itulah hikmat, dan menjauhi kejahatan itulah akal budi." (Ayub 28:28)
0 comments: