Membangun Etos Kerja Yang Tangguh

Filed under: by: GreenGrass

“Bapa-Ku bekerja sampai sekarang, maka Akupun bekerja juga” (Yoh 5:17)

Etos Kerja adalah sikap moral yang termotivasi dan bersemangat dalam melakukan pekerjaan yang baik dengan cara yang benar.

Nenek moyang kita adalah pekerja yang tangguh, sebagai petani mereka membuka ladang belasan kaleng benih, mereka menebang pohon hanya dengan sebilah kampak (Gasai) yang lebarnya sekitar 5cm sampai 7cm, untuk menghindari pangkal pohon yang besar mereka menggunakan tangga dari kayu bulat (sentukaar) yang ringan sehingga mudah dipindahkan, yang tingginya sekitar 250cm sampai 300cm. Nenek moyang kita pasang jerat yang jauhnya berkilo-kilo meter (otakng) dan mencari ikan (nyuar) menyusuri sungai dari muara sampai hulu dari sore sampai pagi.

Allah Bapa terus bekerja, setiap waktu hingga kini dan nanti untuk mencipta dan memelihara kehidupan. Segenap waktu dalam hidup ini harus diisi dengan giat untuk berpartisipasi dalam pekerjaan Allah. Karena Allah terus bekerja, maka kita selayaknya harus tetap bekerja dan tidak membuang-buang waktu, karena kemalasan kita adalah dosa, dan ketidaktaatan kita pada Allah.

Bekerja bagi kita bukan hanya mencukupkan kebutuhan hidup kita saja, tetapi adalah perkara iman. Tujuan orang Kristen bekerja adalah melanjutkan karya penciptaan dan pemeliharaan kehidupan ini.

Mengapa etos kerja yang tangguh dimiliki nenek moyang kita dulu kini menjadi lemah? Karena hasil kerja tidak mendapat imbalan yang wajar, tidak dihargai secara manusiawi, prestasi kerja tidak mendapatkan apresiasi yang tinggi. Maka para pemilik pekerjaan/pengusaha perlu diingatkan, “Hai tuan-tuan berlakulah adil dan jujur terhadap hambamu; ingatlah kamu juga mempunyai tuan di sorga”,(Kol 4:1)

Kita tidak bisa membiarkan etos kerja yang tangguh ini menjadi sirna bagai ditelan badai. Kita perlu menatanya kembali, yaitu dengan membangun sikap yang rajin, datang tepat waktu (displin) efesien, mau belajar, mau berubah, dan memiliki kejujuran. Maka kita perlu diingatkan, “hai hamba-hamba taatilah tuanmu yang di dunia ini dalam segala hal, jangan hanya dihadapan mereka saja untuk menyenangkan mereka, melainkan dengan tulus hati karena takut akan Tuhan”,(Kol 3:22)

Sebagai orang beriman untuk menata etos kerja ini, kita merefleksikan iman atas makna tentang kerja, kita tidak boleh menyerah pada kondisi yang ada, kita kembali pada makna dasar kerja “Bekerjalah selama hari masih siang, karena Allah Bapa juga terus bekerja”,(Yoh 9:4)

Hiduplah bersemangat bagaikan sang surya, berpikirlah luas laksana cakrawala, belajar dan terus belajar membuat anda kuat dan besar bagai samudra raya, namun tetap sederhana dan bersahaja bagai embun pagi.

0 comments:

Grab this Widget ~ Blogger Accessories