
Kalau kita tinggal di Eropa, tentu kita mengalami 4 musim yaitu; musim gugur, musim dingin, musim semi dan musim panas. Keempat musim ini terangkai bagaikan lingkaran, dari musim gugur akan kembali ke musim gugur lagi demikian seterusnya. Dalam kehidupan kita, kita mengalami keempat musim tersebut, ada saatnya kita mengalami musim panas dimana segala rencana kita berhasil, usaha kita menguntungkan, rejeki berlimpah, kesehatan kita prima, hari-hari kita menjadi ceria. Namun ada saatnya dimana kita mengalami musim gugur, segala rencana kita tidak berjalan sebagaimana yang diharapkan, rejeki menjadi seret, kesehatan kita terganggu, usaha kita mengalami kebangkrutan, teman-teman satu persatu meninggalkan kita.
Dalam setiap kesulitan, kegagalan, penderitaan, kesepian yang menimpa kita, ini adalah musim yang bersifat sementara yang suatu saat pasti akan berlalu dengan sendirinya.
Apakah kita hanya diam menunggu badai berlalu? Tidak, kita sebagai orang yang percaya dan umat pilihan Allah ini meyakini bahwa segala sesuatu pasti ada waktunya. Menyadari segala sesuatu hanya bersifat sementara, dan kita dapat menghadapinya dengan berpikir lebih positif. Kita harus mempasrahkan segala sesuatu yang terjadi dalam hidup kita dalam iman yang teguh.
Pada Agustus tahun 2007 Departemen saya mengadakan perjalanan dinas (study banding) keluar site (Bontang), ternyata dari 6 orang yang berangkat nama saya tidak terdaftar. Dua minggu kemudian Departemen saya mengadakan perjalanan dinas (study banding) lagi keluar site (Banjarmasin) dari 5 orang yang berangkat nama saya tidak terdaftar. Sebagai manusia saya kecewa, karena yang berangkat ada salah seorang yang masa kerjanya di bawah saya, ditengah kekecewaan saya, saya percaya bahwa segala sesuatu akan indah pada waktunya.
Saya percaya bahwa suatu saat saya akan mengalami yang lebih indah, mungkin bukan hanya ke kota di dalam provinsi kaltim, tetapi keluar daerah kaltim. Walaupun saya tidak mendapat kesempatan kali ini, saya tetap semangat untuk belajar dan mengisi knowledge saya.
Dan pada Juni 2009 dari 12 orang di Departemen saya dan dari perusahaan, saya ditunjuk untuk mengikuti Seminar Nasional K3 di Jakarta. Puji Tuhan, saya orang kampung bisa datang ke Jakarta, bertemu dengan 30 orang dari perusahan masing-masing seluruh Indonesia. Saya bisa melihat dan berjalan keliling kota Jakarta. Semua itu ada waktunya, ada waktu tertawa, ada waktu menangis, ada waktu sedih, ada waktu bahagia, tinggal bagaimana anda menyikapi segala sesuatu yang terjadi dalam hidup dan kehidupan anda.
Jika kita memulai sesuatu dengan kepastian, kita akan berakhir dalam keraguan, tetapi jika memulai sesuatu dengan kesabaran menghadapinya, kita akan berakhir dalam kepastian.
0 comments: