
Bila seorang raja ingin mengirim utusan yang lebih tinggi dari segala duta dan menterinya, tentunya ia akan mengutus putranya sendiri. Orang akan menghormati putranya ini sama dengan seperti menghormati rajanya.
Tuhan Yesus memberikan perumpamaan tentang tuan tanah yang menyewakan kebun anggurnya kepada beberapa penggarap dan kemudian pergi ke Negeri lain. Setelah beberapa lama, ia mengutus pelayannya untuk memungut hasilnya. Tetapi penggarap-pengarap tadi tidak mau menyerahkan hasil kebun anggur itu. Kemudian tuan tanah itu mengutus pembantunya yang lain, tetapi mereka mendapat perlakuan yang kejam.
Namun demikian tuan tanah yang sabar itu masih ingin memberikan kesempatan terakhir bagi penggarap-penggarap tadi. Lalu ia mengirim utusannya yang paling terpilih dan yang paling dikasihinya, yaitu anaknya sendiri dan satu-satunya. Ia yakin, bila mereka melihat anaknya yang tunggal ini, tentu mereka akan menghormati serta menuruti dia (Mrk 12:1-6)
Allah telah menyampaikan pesan-Nya kepada manusia melalui raja-raja, imam-imam, nabi-nabi, bahkan dengan perantaraan malaikat-malaikat-Nya, namun manusia menolak untuk mentaatinya.
Walau demikian Tuhan Allah tidak ingin membinasakan kita oleh sebab kejahatan kita. Ia tetap mengasihi kita. Ia ingin mendamaikan kita dengan diri-Nya sendiri. Maka Ia akhirnya menyuruh seorang yang jauh lebih tinggi dari pada imam atau nabi, juga lebih tinggi dari malaikat-malaikat-Nya (Ibr 1:1-14)
Tuhan Yesus telah hidup seperti kita manusia, Dia juga makan dan minum, Dia juga mempunyai rasa lapar, haus, lelah dan sedih, Dia juga mendapat godaan-godaan dan juga mengalami kematian.
Namun bila kita mempelajari kehidupan-Nya, kita akan melihat bahwa Ia benar-benar seorang yang lebih tinggi dari segala manusia. Dalam hidup-Nya, Ia tetap mempunyai hubungan yang sempurna dengan Allah dan Ia mengasihi setiap orang. Ia benar-benar gambaran Allah, juruselamat yang diutus Allah, dan Allah mengutus Putra-Nya sendiri untuk membawa kita ke dalam persekutuan dengan-Nya. Kita telah mengenal kuasa-kuasa Yesus Kristus, dan kita telah diperdamaikan dengan Allah melalui Yesus Kristus, maka kita tidak perlu ragu dan bimbang dan hendaklah kita percaya, bahwa Dia adalah utusan Allah yaitu anak-Nya sendiri.
Bila ada cahaya dalam jiwa, maka akan hadir kecantikan dalam diri seseorang. Bila ada kecantikan dalam diri seseorang, maka akan hadir keharmonisan dalam rumah tangga. Bila ada keharmonisan dalam rumah tangga, maka akan hadir ketertiban dalam negara. Bila ada ketertiban dalam negara, maka akan hadir kedamaian dalam dunia (Khalil Gibran)
0 comments: