
Dalam kehidupan Gereja pada waktu yang lalu orang tidak begitu memperhatikan siapa Roh Kudus itu?, apa peranannya? Dan apa tugasnya? Dalam tata keselamatan.
Umumnya pemahaman mengenai Roh Kudus terbatas pada peranannya sebagai “juru penerang” yang menerangi akal budi, “juru bimbing” yang membimbing umat beriman pada kebenaran sejati. Roh Kudus diserukan sebelum memulai suatu pertemuan pendalaman iman, sebelum membaca kitab suci. Padahal injil memeberikan banyak ilham untuk dapat memahami peranan Roh Kudus secara baik, seimbang.
Dalam injil ke 4 bermacam nama dan sebutan yang diberikan pada Roh Kudus. Ia adalah Penyerta yang selalu menyertai, mendampingi, mengiringi perjalanan hidup para murid, Ia adalah Penolong yang selalu menolong para murid dalam usaha mereka menghayati iman, Ia adalah Roh kebenaran yang membimbing mereka pada kebenaran yang sejati yaitu Yesus kristus, Ia adalah Penghibur yang menghibur mereka dikala dihimpit, dikejar-kejar, dianiaya demi iman dan kepercayaan. Ia adalah Pembela yang membela mereka dipengadilan lawan jika mereka diolok-olok, dihina, dicemooh, Ia adalah Pengajar yang membimbing mereka untuk memahami seluruh ajaran Yesus Kristus, Ia adalah Pengingat yang mengingatkan mereka tentang apa yang dikatakan Yesus pada mereka.
Janji penyertaan yang dirumuskan dalam nama “Imanuel – Allah beserta kita”(Mat 1:23), “Dimana ada 2/3 orang yang berkumpul dalam nama-Ku disitu Aku akan hadir di tengah mereka”(Mat 18:20), “Aku akan menyertai kamu sampai akhir jaman”(Mat 28:20), semuanya terlaksana dalam kedatangan Roh Kudus. Roh inilah yang merealisasikan janji penyertaan itu.
Gereja pertama, para rasul, para pewarta, para saksi iman dapat melaksanakan tugas mereka berkat dorongan dan bimbingan Roh Kudus. Maka tidak mengherankan dalam waktu singkat himpunan ini menjadi besar dalam jumlah, menonjol dalam karya kasih, mengakar dalam kehidupan iman.
Roh Kudus yang sama, 2010 tahun yang lalu yang turun atas Simon Petrus dan kawan-kawan, juga akan hadir dan berkarya dalam hati dan hidup kita sekarang ini. Roh Kudus ini akan hadir dan berkarya saat kita melaksanakan tugas sebagai; suami/isteri, anak-anak/orang tua, muda/mudi, buruh/pengawai, pelajar sekolah/mahasiswa, tetangga/masyarakat. Marilah kita bangkit dari suasana dan sikap hidup kita yang lalu karena telah hadir Roh Kudus; Roh Kebijaksanaan – Pengertian, Roh Penasihat – Kekuatan, Roh Pengetahuan – Ibadat, dan Roh Ketagwaan.
Saat berbicara mode, berenanglah mengikuti arus. Saat berbicara prinsip, tegarlah seperti batu karang. Untuk dapat bahagia buatlah, dahulu orang lain berbahagia
0 comments: