
Ini adalah bagian dari Doa yang diajarkan Yesus kepada kita, doa ini memiliki delapan bagian yang tak terpisahkan satu sama lain, delapan bagian ini di kelompokan menjadi dua bagian besar.
Bagian pertama berisi penyembahan dan pemuliaan kita kepada Allah, sedangkan bagian kedua berisi permohonan-permohonan kita kepada Allah. Jika kita mencermati doa Bapa Kami, dalm doa tercakup semua kebutuhan jasmani dan rohani kita.
Manusia modern sarat dengan pola/gaya hidup konsumerisme, maka rumusan doa ini sangat sulit untuk di terapkan. Pada dasarnya manusia cenderung untuk tidak merasa puas/cukup meskipun telah memiliki segalanya. Karena kecenderungan ini maka manusia terjerumus pada sikap keserakahan.
Manusia modern kurang bisa mensyukuri apa yang telah dimilikinya dan kurang menghargai anugrah Allah yang begitu indah dan mulia. Allah sudah menciptakan hidung yang lubangnya tembus sehingga udara bisa keluar masuk dengan lancer, namun kurang mancung manusia tidak puas lalu menanamkan secuil silicon atau menambah secuil daging di sana agar menjadi mancung. Allah sudah menciptakan dua buah dada yang indah, tapi manusia modern masih belum puas lalu menanmkan silicon ke dalamnya.
Manusia modern sudah memiliki mobil mewah dan seperangkat perabot rumah tangga yang mewah, namun masih juga mengambil apa yang sebenarnya bukan merupakan haknya. Rasa tidak cukup ini terjadi pada manusia modern yang berpenghasilannya rendah, ini masih bisa dimaklumi, tetapi hal ini terjadi juga pada manusia modern yang berpenghasilan tinggi. Sementara itu Kitab suci mengatakan “….cukupkanlah dirimu dengan gajimu”.(Luk 3:14)
Kita lupa bahwa rasa tidak cukup ini berakar dari karakter dan budaya manusia yang serakah, jadi walaupun seberapapun penghasilan manusia modern hal ini tergantung pada mentalitas dan moralitas manusia itu sendiri. Berilah kami hari ini makanan secukupnya. Dalam kalimat ini Yesus mau mengajarkan kita untuk hidup sesuai dengan kemampuan kita, dan jika memiliki kelebihan maka kita dipanggil untuk mendukung saudara-saudara kita yang mengalami kekurangan.
Marilah kita merenungkan rumusan doa ini, dan kita mensyukuri apa yang telah kita miliki, dan memperbaiki mentalitas dan moralitas kita yang serakah dan tidak jujur sehingga kita mampu menolak mengambil spa yang sebenarnya bukan menjadi hak kita.
Tiga sifat manusia yang merusak adalah kikir yang dituruti, hawa nafsu yang diikuti, dan sifat yang mengagumi diri sendiri secara berlebihan. Hati yang penuh syukur bukan saja merupakan kebaijkan yang terbesar, melainkan merupakan induk dari segala kebajikan yang lain.
0 comments: