Memperkuat Lembaga Pernikahan (Keluarga)

Filed under: by: GreenGrass

“Dan akhirnya, hendaklah kamu semua seia sekata, seperasaan, mengasihi saudara-saudara, penyayang dan rendah hati,”. (1Pet 3:8)
Alkitab bukanlah buku keluarga sebab Alkitab adalah Firman Tuhan yang menceritakan tentang siapa Tuhan dan karyanya untuk menyelematkan manusia dari dosa. Tuhan memang tidak mencetuskan secara khusus membahas tentang relasi suami-istri, tapi Tuhan seringkali membicarakan tentang relasi kita dengan sesama kita. Firman Tuhan menegaskan di Matius 22 tentang hukum yang terutama, yaitu "Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri." Jadi relasi suami-istri termaktub dalam hubungan kita atau bagaimana kita memperlakukan orang lain dengan cara Tuhan dan dalam kehendak Tuhan. Dengan kata lain kalau kita bisa hidup di dalam Tuhan dan menuruti Tuhan kita akan secara otomatis bisa memperlakukan suami atau istri kita dengan lebih baik. Keharmonisan sebuah rumah tangga sangat dipengaruhi oleh kedekatan seseorang dengan Tuhan.


"Demikian juga kamu, hai istri-istri, tunduklah kepada suamimu, supaya jika ada di antara mereka yang tidak taat kepada Firman, mereka juga tanpa perkataan dimenangkan oleh kelakuan istrinya, jika mereka melihat, bagaimana murni dan salehnya hidup istri mereka itu. Perhiasanmu janganlah secara lahiriah, yaitu dengan mengepang-ngepang rambut, memakai perhiasan emas atau dengan mengenakan pakaian yang indah-indah, tetapi perhiasanmu ialah manusia batiniah yang tersembunyi dengan perhiasan yang tidak binasa yang berasal dari roh yang lemah lembut dan tenteram, yang sangat berharga di mata Allah. Sebab demikianlah caranya perempuan-perempuan kudus dahulu berdandan, yaitu perempuan-perempuan yang menaruh pengharapannya kepada Allah; mereka tunduk kepada suaminya, sama seperti Sara taat kepada Abraham dan menamai dia tuannya. Dan kamu adalah anak-anaknya, jika kamu berbuat baik dan tidak takut akan ancaman." (1Petrus 3:1-8,9)

Perhiasanmu janganlah secara lahiriah, yaitu dengan mengepang-ngepang rambut, memakai perhiasan emas atau dengan mengenakan pakaian yang indah-indah, tetapi perhiasanmu ialah manusia batiniah yang tersembunyi dengan perhiasan yang tidak binasa yang berasal dari roh yang lemah lembut dan tenteram, yang sangat berharga di mata Allah. Sebab demikianlah caranya perempuan-perempuan kudus dahulu berdandan, yaitu perempuan-perempuan yang menaruh pengharapannya kepada Allah; mereka tunduk kepada suaminya, sama seperti Sara taat kepada Abraham dan menamai dia tuannya.

Dan kamu adalah anak-anaknya, jika kamu berbuat baik dan tidak takut akan ancaman." Nah ini adalah pesan Tuhan bagi para istri, ada beberapa hal yang Tuhan tekankan di sini, pertama adalah Tuhan meminta istri untuk taat, untuk tunduk, nah ini adalah suatu konsep yang penting sekali dalam rumah tangga. Dan juga di dalam setiap organisasi kita mesti menyadari bahwa keluarga itu merupakan organisasi yang kecil dan di organisasi mana pun mesti ada yang menjadi kepala. Kalau tidak ada yang menjadi kepala yang akan terjadi adalah kekacauan.

Nah Petrus di sini memberikan nasihat jangan memenangkan mereka melalui perkataan, jangan mengkhotbahi suami-suami yang memang belum percaya pada Tuhan. Yang harus dilakukan justru adalah tunduk menghormati suami-suami ini, Petrus kemudian menekankan pentingnya hidup yang kudus dalam pengertian biarlah para istri ini menjadi contoh hidup yang sangat baik, contoh hidup yang akhirnya membuat si suami sadar bahwa ada perbedaan yang besar antara hidup saya dengan hidup engkau, yaitu hidupmu saleh, hidupmu itu kudus.

Nah sewaktu hidup kita kudus orang akan tahu, kita tidak usah menggembar-nggemborkannya tapi orang akan tahu apalagi suami sendiri. Jadi memang prinsipnya adalah hidup kita ini mestilah hidup yang saleh dan yang kudus. Berikutnya juga adalah memang di sini ditekankan oleh Petrus, kita ini atau para istri ini jangan terlalu menekankan kecantikan lahiriah, tidak berarti perempuan tidak boleh mempercantik diri silakan tapi yang Petrus ingin tekankan adalah jangan sampai itu menjadi penekanan utama. Sebab ada hal yang lebih penting dari kecantikan lahiriah yaitu kecantikan rohani dan ini yang diminta oleh Tuhan, jadi itu adalah beberapa nasihat-nasihat yang Tuhan berikan kepada para istri.

Satu hal lain lagi yang harus diingat juga oleh para istri di sini dikatakan yaitu roh yang lemah lembut dan tenteram. Nah, saya kira perempuan atau istri penting sekali mempunyai ciri ini lemah lembut dan tenteram, sebab ada kecenderungan kalau tidak hati-hati wanita itu mudah tidak lemah lembut karena dalam emosi yang tinggi mengeluarkan kata-kata yang pedas dan kasar. Dan yang juga sering terjadi adalah wanita mudah juga untuk tidak tenteram, tidak tenang, panik nah akhirnya malah memancing keributan yang lebih besar. Jadi wanita-wanita Kristen, para istri Kristen harus berusaha menjadi orang yang lemah lembut dan tenteram.
Ini adalah pesan Tuhan bagi para istri, ada beberapa hal yang Tuhan tekankan di sini:

1. Tuhan meminta istri untuk taat, untuk tunduk menghormati suami

2. Menekankan hidup yang saleh dan kudus.

3. Para istri jangan terlalu menekankan kecantikan lahiriah artinya hal ini jangan sampai menjadi penekanan yang utama. Sebab ada yang penting dari pada kecantikan lahiriah yaitu kecantikan rohani.

4. Perlu mempunyai ciri yang lemah lembut dan tenteram, sebab ada kecenderungan kalau tidak hati-hati wanita mudah untuk tidak lemah lembut karena dalam emosi yang tinggi dia dapat mengeluarkan kata yang pedas dan kasar. Dan juga wanita mudah untuk tidak tenteram, tidak tenang, panik.

Firman Tuhan berkata: "Demikian juga kamu hai suami-suami, hiduplah bijaksana dengan istrimu sebagai kaum yang lebih lemah, hormatilah mereka sebagai teman pewaris dari kasih karunia yaitu kehidupan supaya doamu jangan terhalang." Di sini Firman Tuhan menegaskan atau mengingatkan bahwa
a. Wanita sebagai pihak yang lemah maka pria haruslah mempertimbangkan istrinya jadi hiduplah dengan bijaksana dapat juga diartikan suami harus "know in" mengerti istri, harus benar-benar melihat dia siapa, jangan semaunya.

b. b.Istrimu adalah sesama pewaris kasih karunia, sesama pewaris anugerah Tuhan. Jadi pria diingatkan bahwa Tuhan memberikan hidup yang kekal, keselamatan sama rata baik kepada wanita maupun kepada pria, jadi jangan menganggap diri superior, lebih hebat.

Mengatasi hambatan yang muncul dalam rangka memperkuat hubungan pernikahan adalah kembali kepada Firman Tuhan "Dan akhirnya hendaklah kamu semua seia sekata, seperasaan mengasihi saudara-saudara, penyayang dan rendah hati dan janganlah membalas kejahatan dengan kejahatan atau caci maki." Ini adalah nasihat praktisnya, seia sekata berarti berupaya untuk akur, berupaya untuk bisa mencocokkan pandangan, seperasaan artinya mencoba mengerti perasaan yang satunya jangan hanya memikirkan perasaan kita saja. Mengasihi saudara-saudara kita mencoba terus untuk mencintainya, menyayangi dan rendah hati, yang artinya rela untuk mengesampingkan kepentingan diri demi orang lain. Yang praktis lagi di sini janganlah membalas kejahatan dengan kejahatan.



0 comments:

Grab this Widget ~ Blogger Accessories