“ tetapi ini yang kulakukan: aku melupakan apa yang telah di belakangku dan mengarahkan diri kepada apa yang di hadapanku, dan berlari-lari kepada tujuan untuk memperoleh hadiah, yaitu panggilan sorgawi dari Allah dalam Kristus Yesus.” (Filipi 3:14)
Tahun yang baru biasanya diawali dengan sebuah resolusi. Setiap orang punya targetnya sendiri. Tentunya di tahun yang baru ada harapan yang baru untuk hidup lebih baik lagi. Ada tujuan-tujuan mulia yang ingin dicapai supaya hidup lebih bermakna. Lalu bagaimana dengan kita sebagai orang percaya? Seringkali di awal tahun kita membuat resolusi yang baru, sebuah tujuan yang baik. Namun sudahkah tujuan tersebut berpusat pada Kristus atau justru berpusat pada diri sendiri?
Dalam suratnya kepada jemaat di Filipi, Paulus mengungkapkan bahwa ia berlari-lari kepada tujuan untuk memperoleh hadiah, yaitu panggilan sorgawi dari Allah dalam Kristus Yesus. Paulus tidak mengejar kekayaan, kehormatan, popularitas, maupun kebahagiaan yang semu. Dia mengejar panggilan Allah di dalam Kristus Yesus. Baginya, panggilan Allah bukanlah suatu beban tanggung jawab lagi yang menyusahkan, melainkan sebuah hadiah. Sebuah keistimewaan karena boleh bekerja melayani Allah yang hidup.
Setiap orang Kristen tidak hanya dipanggil untuk percaya saja, melainkan juga untuk melakukan pelayanan dalam Kerajaan Allah. Pelayanan seperti apa? Nah, itulah tugas setiap orang untuk mencari dan mempergumulkan. Apa yang sesungguhnya Tuhan inginkan dengan hidupku? Bagaimana aku menjawab panggilan Tuhan dalam melayani kepentingan Kerajaan-Nya? Bagaimana kita bisa mengetahui dan menemukan panggilan hidup kita di dalam Kristus? Ikuti teladan Paulus
1. Melupakan masa lalu.Masa lalu telah berlalu, begitu pulah dengan kesedihan yang dibuatnya, seharusnya kesedihan, kegagalan, sakit hati juga ikut berlalu bersamaan dengan datangnya hari baru. Kita pasti melihat masa lalu jika melihat kebelakang. Kita akan melupakannya jika menghadapkan badan anda ke depan. Segala kepahitan, kemarahan, sakit hati, bahkan kebanggaan, kesuksesan di tahun 2014 harus ditinggalkan. Yang lama sudah berlalu, yang baru sudah datang. Sudah bukan saatnya lagi kita terus mengingat-ingat kesalahan orang lain, menyesali terus-menerus kesalahan yang kita perbuat, membanggakan terus-menerus prestasi tahun lalu. Jika kita terus menoleh ke belakang, sulit bagi kita untuk terus maju. Masa depan yang paling gemilang akan selalu dapat diraih dengan melupakan masa lalu yang kelabu; kita tidak akan dapat maju dalam hidup hingga kita melepaskan segala kegagalan dan sakit hati.
Fokus. Apapun yang ada di hadapan Saudara, fokus selesaikan dengan maksimal dan sepenuh hati. Jangan biarkan apapun atau siapapun membuatmu menyimpang dari tujuan. Buatlah suatu strategi yang menolong Saudara untuk fokus. Bertumbuhlah untuk mencapai potensi maksimal dengan cara: Fokus pada satu sasaran utama, fokus pada peningkatan yang berkesinambungan fokus pada masa depan, bukan masa lalu .
3. Berlari ke tujuan.
Orang yang berlari memberikan energi lebih banyak, berusaha lebih keras. Kalau tahun lalu Saudara berikan 2 jam per hari untuk belajar, tahun ini berikan 4 jam. Kalau tahun lalu Saudara tidur 10 jam per hari, tahun ini cukup 7 jam saja. Kalau tahun lalu Saudara belajar Alkitab sejam seminggu, tahun ini berikan dua jam. Berikan energi lebih banyak untuk mencapai tujuanmu, yaitu memperoleh panggilan surgawi! Kita pun demikian! Manusia sebenarnya diciptakan Tuhan dengan potensi yang tidak terbatas. Tapi kenyataannya, sedikit saja orang yang berusaha mencapainya. Kita memang dapat melakukan apa saja, tetapi kita tidak selalu dapat mengerjakan semua. Kita harus mencurahkan waktu, energi dan sumber daya yang kita miliki. Teruslah bertumbuh dan terus tingkatkan diri.
"Salah satu alasan begitu sedikit orang yang meraih apa yang diinginkannya adalah karena kita
tidak pernah fokus; kita tidak pernah konsentrasi pada kekuatan kita. Kebanyakan orang hanya mencoba-coba berbagai macam jalan dalam hidup mereka. Mereka tidak pernah memutuskan untuk menguasai suatu bidang khusus" - Tony Robbins
Membiarkan orang lain memutuskan agenda dalam hidup kita membuat kita tidak fokus pada tujuan hidup.
0 comments: