Memilih Pemimpin Sesuai Kehendak Tuhan

Filed under: by: GreenGrass


Tetapi ia melakukan keadilan dan kebenaran, serta mengadili perkara orang sengsara dan orang miskin dengan adil. Bukankah itu namanya mengenal Aku? Demikianlah firman TUHAN. (Yeremia 22:15b-16)

Hari ini adalah yang bersejarah bagi negeri Tanaa Purai Ngeriman, karena hari ini masyarakat akan memilih pemimpin masa lima tahun ke depan. Menjelang Pemiluka, kita diterpa beragam poster/baleho para calon pemimpin negeri ini. Demi mendongkrak popularitas, mereka menggunakan banyak cara untuk mempromosikan diri. Tidak jarang hal itu membuat kita bingung dalam memilih. Alhasil, kita bisa jadi keliru memilih karena termakan iklan atau karena ajakan untuk memilih berdasarkan kesamaan suku atau agama.

Sejalan majunya peradaban kehidupan dimana kepemimpinan tidak lagi menjadi seperti warisan. Dan keotoriteran yang telah runtuh membuka ruang demokrasi dalam bermasyarakat, berbangsa dan bernegara mengharuskan bahwa pemimpin adalah dari dan untuk rakyat. Dan seperti yang telah difahami secara universal bahwa pemimpin adalah perpanjangan tangan Tuhan second hand untuk menciptakan kesejahteraan dan ketentraman di bumi. Dengan demikian maka tanggung jawab seorang pemimpin tidak hanya di dunia tetapi hingga ke hadapan Tuhan di akhirat kelak.

Firman Tuhan
jelas memberi tuntunan kepada kita untuk memilih pemimpin yang baik, yakni orang yang mengenal Allah. Namun, mendeteksi karakter tersebut ternyata tak sesederhana menyimak tampilan iklan mereka. Karakter ini juga tidak dapat dikenali dari suku atau agama seseorang. Melalui nabi Yeremia, Tuhan mengajar kita untuk melihat perwujudan karakter “mengenal Allah” dalam tindakan nyata: melakukan keadilan, kebenaran, memperhatikan dan memperlakukan orang sengsara dan miskin dengan adil. (Yeremia 22:15b 16)

Rupanya dalam memilih pemimpin, kita memang perlu meneliti rekam jejak kehidupan sang calon. Bagaimana kebijakan yang pernah ia buat? Apakah ia dikenal sebagai pribadi yang memiliki integritas? Hal itu perlu diperhatikan karena dapat dijadikan petunjuk apakah ia mengenal Allah atau tidak.

Tahap memilih atau menentukan pilihan perlu kecermatan atau kecerdasan agar tidak salah memilih, karena tujuan memilih seorang pemimpin yang tidak lain adalah untuk bersama membangun masyarakat dan bangsa, sehingga tahap inilah sebenarnya yang paling penting, bahwa harus saling mengenali dan ada komitmen atau kontrak sosial politik dalam wujud sinergitas, saling memahami, saling melengkapi dalam suatu struktur atau kerangka kerjasama.

Memilih pemimpin yang transparan dalam kepemimpinannya, ramah, dan bersikap terbuka.Pemimpin yang transparan dalam pemerintahannya dan bersikap terbuka akan mau menerima saran dan kritikan dari rakyat, bahkan ia takkan segan untuk meminta pendapat langsung dari rakyat demi kemajuan dan kemakmuran rakyatnya. Dengan transparansi juga, rakyat akan percaya pada pemerintah. Selain itu, carilah pemimpin yang bersikap terbuka, yaitu yang mampu menghormati pesaing

Memilih pemimpin yang mampu berkomunikasi, semangat teamwork, kreatif, percaya diri, inovatif, dan mobilitas tinggi.Pemimpin yang memiliki kemampuan seperti ini akan mampu menstabilkan dan menghapus adanya kesenjangan antara pemimpin dan yang dipimpin, dalam hal ini warga.Memilih dengan cerdas akan mendapatkan pemimpin cerdas, lalu kemudian akan melahirkan komunitas, masyarakat, keluarga yang cerdas pula

Dalam menghadapi Pemilu Kada kali ini, orang Kristen tak boleh acuh tak acuh, namun harus bersikap arif. Jangan lagi terjebak pada daya pikat iklan atau mengikuti ajakan untuk menilai calon berdasarkan kulitnya saja. Mengikuti petunjuk Firman Tuhan, marilah kita memilih pemimpin yang baik bagi negeri ini, untuk lima tahun ke depan.

KITA DAPAT MENDETEKSI KUALITAS KEPEMIMPINAN SESEORANG DARI SIKAP, KEBIJAKAN, DAN TINDAKANNYA

Jika pemimpin kita berbuat baik, maka dukunglah dia. Jika pemimpin kita tersesat, maka luruskanlah jalannya. Bila pemimpin kita melakukan perbuatan di jalan Allah, taatilah taatilah dia. Tetapi bila pemimpin berkhinat kepada Allah, tidak ada kewajiban kita taat kepadanya. Jika ada kekurangan dalam diri pemimpin kita, maka sempurnakan kekurangan itu dengan bekerjasama. Untuk membangun Negeri Tanaa Puri Ngeriman tercinta ini.

Sumber: Dari berbagai sumber

0 comments:

Grab this Widget ~ Blogger Accessories