Lingkaran Adven: Lambang dan Maknanya

Filed under: by: GreenGrass



Tanggal 29 November 2015, kita mulai memasuki masa Adven. Adventus dalam bahasa latin berarti kedatangan Tuhan. Dalam Masa Adven kita menantikan kedatangan Tuhan Yesus untuk melaksanakan karya Penebusan Allah. Penantian bangsa Israel akan kedatangan Mesias selama empat abad, sejak jaman Nabi Mikha, dilambangkan dengan empat lilin dalam lingkaran adven.

 
Lilin Pertama disebut Lilin Nabi yang mengingatkan bahwa kedatangan Sang Raja Damai, yaitu Yesus Kristus sudah diwartakan oleh para nabi. Ia akan memerintah demi kemuliaan Yahwe sehingga rakyat-Nya akan hidup dengan aman dan dami. Raja Damai itu pun akan dimuliakan sampai ke ujung bumi (Mikha Bab 4 – Bab 5).

Lilin Kedua disebut Lilin Betlehem yang mau menegaskan bahwa Sang Juru Selamat akan lahir di dalam hati kita. Betlehem merupakan gambaran tentang hati manusia.

Lilin Ketiga disebut Lilin Para Gembala yang melambangkan bahwa pemberitaan tentang kelahiran Sang Juru Selamat untuk pertama kalinya kepada orang-orang yang tulus dan rendah hati.

Lilin Keempat disebut Lilin Para Malaikat yang menggambarkan tentang kebahagiaan/sukacita besar bagi kita yang menyambut kedatangan Sang Juru Selamat dengan iman. Sukacita yang sejati adalah damai di dalam hati. Damai yang sejati tersebut hanya didapatkan dari Tuhan Yesus yang lahir bagi kita. Agar dapat mengalami damai sejati itu, kita hendaknya menyiapkan diri kita untuk menyambut kedatangan-Nya dengan pertobatan

Karangan tersebut selalu berbentuk lingkaran. Karena lingkaran tidak mempunyai awal dan tidak mempunyai akhir, maka lingkaran melambangkan Tuhan yang abadi, tanpa awal dan akhir.

Lingkaran Adven selalu dibuat dari daun-daun evergreen. Dahan-dahan evergreen, sama seperti namanya “ever green” - senantiasa hijau, senantiasa hidup. Evergreen melambangkan Kristus, Yang mati namun hidup kembali untuk selamanya. Evergreen juga melambangkan keabadian jiwa kita. Kristus datang ke dunia untuk memberikan kehidupan yang tanpa akhir bagi kita. Tampak tersembul di antara daun-daun evergreen yang hijau adalah buah-buah beri merah. Buah-buah itu serupa tetesan-tetesan darah, lambang darah yang dicurahkan oleh Kristus demi umat manusia. Buah-buah itu mengingatkan kita bahwa Kristus datang ke dunia untuk wafat bagi kita dan dengan demikian menebus kita. Oleh karena Darah-Nya yang tercurah itu, kita beroleh hidup yang kekal.

Empat batang lilin diletakkan sekeliling Lingkaran Adven, tiga lilin berwarna ungu dan yang lain berwarna merah muda. Lilin-lilin itu melambangkan keempat minggu dalam Masa Adven, yaitu masa persiapan kita menyambut Natal. Setiap hari, dalam bacaan Liturgi Perjanjian Lama dikisahkan tentang penantian bangsa Yahudi akan datangnya Sang Mesias, sementara dalam Perjanjian Baru mulai diperkenalkan tokoh-tokoh yang berperan dalam Kisah Natal. Pada awal Masa Adven, sebatang lilin dinyalakan, kemudian setiap minggu berikutnya lilin lain mulai dinyalakan. Seiring dengan bertambah terangnya Lingkaran Adven setiap minggu dengan bertambah banyaknya lilin yang dinyalakan, kita pun diingatkan bahwa kelahiran Sang Terang Dunia semakin dekat. Semoga jiwa kita juga semakin menyala dalam kasih kepada Bayi Yesus.

Warna-warni keempat lilin juga memiliki makna tersendiri. Lilin ungu sebagai lambang pertobatan. Warna ungu mengingatkan kita bahwa Adven adalah masa di mana kita mempersiapkan jiwa kita untuk menerima Kristus pada Hari Natal. Lilin merah muda dinyalakan pada Hari Minggu Adven III yang disebut Minggu “Gaudete”. “Gaudete” adalah bahasa Latin yang berarti “sukacita”, melambangkan adanya sukacita di tengah masa pertobatan karena sukacita Natal hampir tiba. Warna merah muda dibuat dengan mencampurkan warna ungu dengan putih. Artinya, seolah-olah sukacita yang kita alami pada Hari Natal (yang dilambangkan dengan warna putih) sudah tidak tertahankan lagi dalam masa pertobatan ini (ungu) dan sedikit meledak dalam Masa Adven. Pada Hari Natal, keempat lilin tersebut digantikan dengan lilin-lilin putih - masa persiapan kita telah usai dan kita masuk dalam sukacita yang besar.

Pada kaki setiap lilin, atau pada kaki Lingkaran Adven, ditempatkan sebuah mangkuk berwarna biru. Warna biru mengingatkan kita pada Bunda Maria, Bunda Allah, yang mengandung-Nya di dalam rahimnya serta melahirkan-Nya ke dunia pada hari Natal.

Lingkaran Adven diletakkan di tempat yang menyolok di gereja. Para keluarga memasang Lingkaran Adven yang lebih kecil di rumah mereka. Lingkaran Adven kecil ini mengingatkan mereka akan Lingkaran Adven di Gereja dan dengan demikian mengingatkan hubungan antara mereka dengan Gereja. Lilin dinyalakan pada saat makan bersama. Berdoa bersama sekeliling meja makan mengingatkan mereka akan meja perjamuan Tuhan di mana mereka berkumpul bersama setiap minggu untuk merayakan perjamuan Ekaristi - santapan dari Tuhan bagi jiwa kita.
sumber : "The Symbolism of the Advent Wreath” by Father Peffley; Father Peffley's

0 comments:

Grab this Widget ~ Blogger Accessories