Aku tak bisa hidup tanpa mencintaimu juga mungkin aku tidak bisa berhenti
untuk mencintaimu engkaupun telah mengetahui kesungguhan hatiku mencintaimu..
biarlah waktu yang menilai seberapa lama rasa ku dan rasamu terpahat di dalam
hati
Aku tak memintamu untuk mencintaiku selamanya….Akupun tak berani mengharap
rindumu untukku
sebab aku mengerti jika sebuah rasa bukan sesuatu yang dipaksakan
sebab aku mengerti jika sebuah rasa bukan sesuatu yang dipaksakan
Maka kubiarkan rasa itu mengalir sebab kini kusadari... jika mencintai
dengan ketulusan adalah sebuah keindahan yang terbalut perih kala engkau hanya
mampu untuk kucinta tanpa mampu untuk kumiliki....
Namun biarlah.. karena aku tak bisa berhenti untuk mencintaimu sebab jika aku telah berhenti itu adalah kematianku
Namun biarlah.. karena aku tak bisa berhenti untuk mencintaimu sebab jika aku telah berhenti itu adalah kematianku
Aku rapuh tanpamu disini Tiada tegapku tuk coba melalui Sungguh, ku ingini
kau selalu berada di sisi
Aku membutuhkanmu, sandaran hatii...
Aku membutuhkanmu, sandaran hatii...
Bagaimanakah dalam hati ini kan bicara?...Di antara cerita kisah-kisah yang
kita punya,…Terpenggal oleh sekat batas dan waktu…Memaksa diri ini tuk selalu
meneguk tuba rindu..
Jika aku memberimu sebutir bintang jangan kau balas dengan memberiku
bintang juga tapi sebarkanlah bintangmu diluasnya alam semesta agar jadi
petunjuk walau sebutir mogakan menerangi gelapnya malam.....
Andai aku tak dapat menjadi pelita malammu, cukuplah aku menjadi Kunang-kunang agar malammu terang....
Saat ini kau dan aku di sini masih bersama meski jarak memisahkan kita,,,tapi kita saling menyanyangi
Esok, entah siapa yang akan berkelana, Menyusuri dan melanjutkan takdir sendiri...
Andai aku tak dapat menjadi pelita malammu, cukuplah aku menjadi Kunang-kunang agar malammu terang....
Saat ini kau dan aku di sini masih bersama meski jarak memisahkan kita,,,tapi kita saling menyanyangi
Esok, entah siapa yang akan berkelana, Menyusuri dan melanjutkan takdir sendiri...
Bukankah kita masih memandang matahari yg sama dan berdiri dibawah langit
yg serupa?
Hanya saja ..mungkin Tuhan sedang mengatur waktu yg tepat untuk kita. . mungkin Tuhan sedang merancangkan pertemuan indah penuh haru pada saatnya nanti.
ah entahlah ...aku selalu berbaik sangka pada rencana Tuhan …yg jelas ada sebuah harap ….Aku ingin SEBUAH PERTEMUAN ..!!
Hanya saja ..mungkin Tuhan sedang mengatur waktu yg tepat untuk kita. . mungkin Tuhan sedang merancangkan pertemuan indah penuh haru pada saatnya nanti.
ah entahlah ...aku selalu berbaik sangka pada rencana Tuhan …yg jelas ada sebuah harap ….Aku ingin SEBUAH PERTEMUAN ..!!
Nanti jika Tuhan sudah menentukan saatnya dan kau siap untuk menemuiku.. sudah ku persiapkan 1000 cerita untuk kau
dengarkan. kau hanya perlu menyediakan telinga mu dan tangan kanan mu.
untuk mendengarkan aku bercerita dan menghapus air mata ku disaat aku tak mampu menyelesaikn cerita ku..
untuk mendengarkan aku bercerita dan menghapus air mata ku disaat aku tak mampu menyelesaikn cerita ku..
Akan ku ceritakan bagaimana jika kau menjadi aku…Bagaimana aku begitu
hebatnya mencintaimu dalam diamku..
Untuk sebuah nama.. Aku ingin meminta ijin.. Aku ingin menulis kisah kita,
yang tertoreh dalam kenangan dan ingatan….Kisah tentang bagaimana hujan
membelah senja dalam keheningan malam.
Tentang suara desir angin dalam kehangatan rasa cinta yang dirasakan….Tentang embun yang membayangi perjalanan kita menuju indah……Aku merasakan kau ada, ketika aku menceritakan kisah kita dalam tulisan….Aku merasakan untaian cinta itu terjalin sejauh kau dan aku terpisah….
Tentang suara desir angin dalam kehangatan rasa cinta yang dirasakan….Tentang embun yang membayangi perjalanan kita menuju indah……Aku merasakan kau ada, ketika aku menceritakan kisah kita dalam tulisan….Aku merasakan untaian cinta itu terjalin sejauh kau dan aku terpisah….
Untuk sebuah nama.. Aku ingin meminta ijin.. Aku ingin menulis kisah kita,
yang tertoreh dalam kenangan dan ingatan….Kisah tentang bagaimana hujan
membelah senja dalam keheningan malam.
Tentang suara desir angin dalam kehangatan rasa cinta yang dirasakan….Tentang embun yang membayangi perjalanan kita menuju indah……Aku merasakan kau ada, ketika aku menceritakan kisah kita dalam tulisan….Aku merasakan untaian cinta itu terjalin sejauh kau dan aku terpisah….
Tentang suara desir angin dalam kehangatan rasa cinta yang dirasakan….Tentang embun yang membayangi perjalanan kita menuju indah……Aku merasakan kau ada, ketika aku menceritakan kisah kita dalam tulisan….Aku merasakan untaian cinta itu terjalin sejauh kau dan aku terpisah….
Meski setia seringkali berakhir….Getir dan tak selalu indah.....Kita tak
perlu seperti Romeo-Juliet...
Untuk belajar setia...Mari belajar tentang setia pada ranting...Yang menunggu pucuk tumbuh... Yang ditunggunya hingga sampai menghijau...Jika pun akhirnya luruh...Itu karena musim telah berganti...
Mari belajar tentang setia...Pada rintik yang selalu temani gerimis...Pada kelam yang selalu sertai malam... Dimana setia yang tak pernah pertaruhkan janji... Mari belajar tentang setia...Pada rembulan dan bintang yang temani malam...Meski awan gelap datang selimuti cahayanya...Ia tak pernah lelah tunaikan kewajiban...Mari belajar tentang setia.... cukup duduk di sini perlahan...Diam diam dan dengarkan bisikan hati...Jangan kesetiaan di umbar dari lisan ini.... Bila keiklasan masih bersembunyi dari hati....
Untuk belajar setia...Mari belajar tentang setia pada ranting...Yang menunggu pucuk tumbuh... Yang ditunggunya hingga sampai menghijau...Jika pun akhirnya luruh...Itu karena musim telah berganti...
Mari belajar tentang setia...Pada rintik yang selalu temani gerimis...Pada kelam yang selalu sertai malam... Dimana setia yang tak pernah pertaruhkan janji... Mari belajar tentang setia...Pada rembulan dan bintang yang temani malam...Meski awan gelap datang selimuti cahayanya...Ia tak pernah lelah tunaikan kewajiban...Mari belajar tentang setia.... cukup duduk di sini perlahan...Diam diam dan dengarkan bisikan hati...Jangan kesetiaan di umbar dari lisan ini.... Bila keiklasan masih bersembunyi dari hati....
0 comments: