“Isteri yang cakap
adalah mahkota suaminya, tetapi yang membuat malu adalah seperti penyakit yang
membusukkan tulang suaminya.” Amsal 12:4
Seorang pria beristeri tanpa sengaja berkenalan dengan seorang gadis di sebuah kantin kompleks perkantoran, karena ada urusan pekerjaan merekapun tukeran PIN BB.
Malam harinya si gadis mulai BBM si pria :
Gadis : Mas hebat ya. Punya usaha sendiri, sukses pula
Pria : Terima kasih ya:)
Esoknya si gadis menelpon sekedar say hallo.
Gadis : Kapan ya mas, kita makan bareng lagi?
Pria : Oke kapan aja boleh
Setelah itu mereka masih sering berhubungan melalui BBM dan telepon, sesekali juga janjian pergi makan siang bareng. Hari-hari berlalu, tiada hari tanpa kontak antara mereka. Sampai suatu hari, si gadis BBM, isinya adalah :
"Mas... Sebenarnya aku mencintaimu , aku tau kamu udah punya keluarga,
tapi aku mau menerima kondisi sebagai isteri ke-2, aku siap mas dan maaf aku
mengganggu perasaanmu.
Dengan berat hati pria itu menjawab : "Dik, aku mengerti dan paham maksudmu... tapi dengan berat hati aku harus jawab TIDAK! Aku tau kamu memang cantik, dan aku yakin semua lelaki pasti mengatakan tubuh dan parasmu elok dan cantik. Tapi, tahukah kamu kenapa aku bisa tampil baik dan hingga usahaku sukses? Itu semua karena dorongan dan semangat isteriku.
Sungguh sangat berdosa kalau aku harus berselingkuh dengan seseorang yang hanya mengagumiku, karena tau kalau aku sekarang udah sukses. Kamu menyukai aku tidak ikhlas, kamu hanya melihat tampilanku semata. Padahal ada seseorang yang tersayang di rumah yang telah bersusah payah mendorong aku agar selalu tampil sebaik mungkin, dia adalah isteriku tercinta.
Kalau kamu menyukai aku, artinya kamu tinggal memetik hasilnya, dan cara ini tidak pernah abadi.
Taukah kamu bahwa aku memulai ini dari nol dan isteriku yang selalu mendampingiku di kala susah, terpuruk dan sukses seperti ini.
Dengan berat hati pria itu menjawab : "Dik, aku mengerti dan paham maksudmu... tapi dengan berat hati aku harus jawab TIDAK! Aku tau kamu memang cantik, dan aku yakin semua lelaki pasti mengatakan tubuh dan parasmu elok dan cantik. Tapi, tahukah kamu kenapa aku bisa tampil baik dan hingga usahaku sukses? Itu semua karena dorongan dan semangat isteriku.
Sungguh sangat berdosa kalau aku harus berselingkuh dengan seseorang yang hanya mengagumiku, karena tau kalau aku sekarang udah sukses. Kamu menyukai aku tidak ikhlas, kamu hanya melihat tampilanku semata. Padahal ada seseorang yang tersayang di rumah yang telah bersusah payah mendorong aku agar selalu tampil sebaik mungkin, dia adalah isteriku tercinta.
Kalau kamu menyukai aku, artinya kamu tinggal memetik hasilnya, dan cara ini tidak pernah abadi.
Taukah kamu bahwa aku memulai ini dari nol dan isteriku yang selalu mendampingiku di kala susah, terpuruk dan sukses seperti ini.
Taukah kamu bahwa isteriku yang selalu mendoakan kesuksesanku hingga aku
bisa menjadi seperti ini. Kamu memang cantik, tapi hati isteriku lebih cantik. Terima
kasih atas cintanya, maaf aku tidak bisa membalas seperti kehendakmu.
Disadari atau tidak, seorang
istri menjadi kekuatan penting dalam kehidupan suami. Bukan hanya pelengkap,
tapi ia adalah penentu utama dan memiliki peran besar bagi kesuksesan suami dan
buah hatinya.
Sejarah telah mencatat, dibalik
kesuksesan dan kebesaran seorang suami selalu ada istri yang setia menopang dan
membantunya. Demikianlah, istri yang sosoknya terlihat lemah, ternyata memiliki
energi yang luar biasa. Ia adalah inspirasi tak bertepi yang mampu
menghantarkan sang suami ke jenjang kesuksesan yang sepintas mustahil
dijangkaunya
Begitu juga sebaliknya, hari ini,
betapa banyak kita dengar orang-orang besar yang mendadak hancur karir dan masa
depannya karena terjerat kasus hukum, mulai dari perselingkuhan, korupsi sampai
pembunuhan. Tentu ini tidak harus terjadi apabila dibelakang mereka ada sosok
istri yang hebat, yang mampu mendamaikan mata dan jiwa sang suami.
Dalam rumah tangga, peran istri
bak kopilot bagi pesawat terbang. Dengan posisi ini, istri bukan hanya dituntut
pandai mengatur keuangan rumah tangga, tapi juga pintar mengatur arah bahtera
keluarga agar selamat dalam menghadapi besarnya gelombang kehidupan.
0 comments: