“Hai kamu angkatan yang tidak percaya, berapa lama lagi Aku harus tinggal diantara kamu? Berapa lama lagi Aku harus sabar terhadap kamu? Bawalah anak itu kemari? (Mrk 9:19)
Optimisme adalah memandang hidup ini sebagai suatu anugrah yang diberikan oleh Allah yang Mahakuasa. Sangatlah sulit menebak-nebak masa depan dan sangatlah sulit membangun dan menumbuhkan harapan, karena masa depan masih berupa misteri.
Dalam Injil Markus 9:14-21, seorang anak kerasukan roh jahat, anak ini sangat tidak berdaya, dan ketika anak itu di bawa kepada para murid, para murid dalam hal ini dianggap sebagai “wakil” Yesus, para murid tidak dapat menyembuhkan anak ini (Mrk 9:18)
Di jaman sekarang roh yang sama ini telah merasuki kita manusia yaitu; roh cinta diri dan egoisme, roh kemalasan dan kelesuan iman, roh ketidakpercayaan, roh iri hati dan dengki, roh kemarahan dan kekerasan, roh ketidakadilan dan kecurangan, roh kemunafikan dan fitnah. Maka untuk mengusir roh kita perlu datang kepada Yesus, kita butuh persekutuan yang intim dengan Yesus agar roh-roh ini dapat keluar dari hati dan kehidupan kita. Karena hanya Yesus yang memiliki kuasa untuk mengusir roh-roh jahat ini.
Yesus mau dan mampu mengusir roh-roh jahat ini dari hati dan kehidupan kita dengan suatu syarat yang mutlak harus kita miliki. Syarat tersebut adalah :
- Datang kepada Yesus dengan kepercayaan yang teguh (Luk 8:23)
- Tidak ada keragu-raguan di dalam hati kita (Mrk 5:28)
- Dengan iman tidak ada yang mustahil (Mat 21:21)
Iman ini lahir dari adanya rasa optimisme yang mendalam untuk mengadakan perubahan dan pembaharuan dalam kehidupan kita. Iman tanpa optimisme adalah iman yang pasif, kosong, pasrah dan tidak dapat menhsailkan apa-apa (Yak 2:14) Kalau kita beriman bearti kita bertahan dalam situasi-situasi yang sulit, sambil berusaha aktif mencari cara-cara baru menuju perubahan dan perbaikan.
Optimisme yang kita dapat dari iman kepada Yesus kristus merupakan modal dasar bagi kita memperjuangkan kualitas hidup kita dalam menghadapai krisis kepercayaan, keadilan, moral, dll.
Pada saat Tuhan membentuk kita, tidaklah menyenangkan, sakit, penuh penderitaan dan banyak air mata, tetapi inilah satu-satunya cara Tuhan untuk mengubah kita supaya keluar dari semua ini dengan optimisme dan memancarkan kemuliaan-Nya.
Banyak pintu-pintu yang terbuka, apa yang membuat kita gagal? Karena kita hanya terpaku lama pada pintu yang tertutup dan tidak melihat pintu lain yang terbuka.



0 comments: