IMAN DAN PERBUATAN

Filed under: by: GreenGrass

Iman yang disertai perbuatan, ”iman bekerja sama dengan perbuatan-perbuatan dan oleh perbuatan-perbuatan itu iman menjadi sempurna, maka oleh sebab itu milikilah hati yang selalu dipenuhi dengan kasih terhadap sesama kita manusia” (Yak 2:22)


“Kamu kan menjadi harta kesayangan-Ku sendiri dari antara segala bangsa, sebab Akulah yang empunya seluruh bumi”(Kel19:5b)

Iman adalah percaya kepada Tuhan, dan iman penting sekali bagi keselamatan (Ibr 11:6). “Iman adalah dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat.” (Ibr 11:1, 1Yoh 5:4-5).

Tuhan menghendaki iman yang disertai perbuatan: (Yak 2:14-26, Mat 5:17-22, 7:21-23, 16:27, 19:16-19, 25:31-46, Why 3:2, 14:13, 20:13, 1Yoh 2:4, Ef 5:5-7, Gal 5:16-21). “Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di sorga.” (Mat 7:21).

“Tetapi jikalau engkau ingin masuk ke dalam hidup, turutilah segala perintah Allah." (Mat 19:17-19). “Jika iman itu tidak disertai perbuatan, maka iman itu pada hakekatnya adalah mati… Jadi kamu lihat, bahwa manusia dibenarkan karena perbuatan-perbuatannya dan bukan hanya karena iman. Sebab seperti tubuh tanpa roh adalah mati, demikian jugalah iman tanpa perbuatan-perbuatan adalah mati.” (Yak 2:14-26).

Kita mempunyai pengharapan dan kepercayaan yang teguh akan keselamatan melalui iman kita akan Kristus (Rom 10:9-10, Yoh 3:16, 5:24, 11:26, 17:3); namun demikian, kita tidak boleh yakin sepenuhnya bahwa kita telah selamat - kita wajib memohon rahmat Tuhan agar dapat bertahan sampai akhir (Mat 10:22, 24:13, 1Kor 4:3-5, 9:26-27, 10:12, Fil 2:12, 3;10-16, Yoh 15:6, Ibr 6:11-12, 10:26, 2Tim 2:12-13, Yeh 33:12-20, Rom 5:2, 8:24-25).

Seseorang dapat menerima karunia keselamatan melalui rahmat pengudusan dan kemudian kehilangan keselamatan itu karena melakukan dosa berat (1Yoh 5:16-17, Yoh 15:6).

(Mzm 112,134) Perjalanan kehidupan beriman bagi setiap orang menrupakan pengalaman yang berbeda-beda. Tuhan mengijinkan orang mengalami kelokan yang berbeda, kejutan yang berbeda pula, Dia mengenal kita masing-masing secaraunik dan tahu apa yang terbaik bagi masing-masing. Dalam perjalanan ziarah kita didunia ini marilah terus bergandengan tangan, saling menguatkan satu sama lain agar kita masing-masing dapat memenuhi rancangan Tuhan bagi kahidupan kita.

sumber : “MICRO CATECHISM: A Short Review of the Catholic Faith with Scripture References” by Father Peffley;

“diterjemahkan oleh YESAYA: www.indocell.net/yesaya atas ijin Fr. Francis J. Peffley.”

0 comments:

Grab this Widget ~ Blogger Accessories