"Sesudah Iblis mengakhiri
semua pencobaan itu, ia mundur dari pada-Nya dan menunggu waktu yang
baik." Lukas 4:13
Sungguh luar biasa kekokohan
pribadi dan kekuatan mental para nabi yang pernah hidup jauh sebelum keberadaan
kita di dunia ini. Mereka bisa bertahan dari gencarnya gelombang cobaan
hidup. Keyakinan akan kekuatan Sang Maha Pencipta membuat dirinya semakin
yakin bahwa sesulit apapun cobaan arus kehidupan akan selalu ada jalan keluar
dengan ijin Allah. Kemurnian dan kesucian hati yang dimilikinya membuat nya
menjadi seorang kekasih Tuhan yang mengakibatkan doanya
selalu dikabulkan oleh Nya.
Mulai dari perjuangan manusia pertama Adam yang di hempaskan dari Taman Eden (surge) menuju ke alam dunia dimana harus merasakan sulit dan perihnya kehidupan. Rasanya berbeda dengan ketika berada di dalam Taman Eden yang semuanya terasa indah, mudah dan kenikmatan yang tiada tara nya.
Mulai dari perjuangan manusia pertama Adam yang di hempaskan dari Taman Eden (surge) menuju ke alam dunia dimana harus merasakan sulit dan perihnya kehidupan. Rasanya berbeda dengan ketika berada di dalam Taman Eden yang semuanya terasa indah, mudah dan kenikmatan yang tiada tara nya.
Dari kisah di atas bisa di ambil sebuah hikmah bahwa untuk menuju sebuah keberhasilan hidup harus melalui serangkaian proses cobaan hidup yang menyakitkan. Ketika kita berhasil mengalahkan kesulitan-kesulitan hidup maka akan sangat terbuka satu pintu untuk mencapai keberhasilan. Cobaan hidup itu akan menempa kita menjadi pribadi yang lebih baik. Ketika semua kesulitan-kesulitan hidup itu berhasil maka akan datanglah sebuah keberhasilan.
Persis yang di bilang Albert
Einstien, "Sebenarnya manusia bisa saja mencapai kesuksesannya jika mereka
tidak menyerah akan keadaan". Artinya selama kita hidup di dunia ini pasti
akan menemui cobaan
dan kesulitan-kesulitan hidup. Yang membedakan adalah manusia yang pantang
menyerah dan manusia yang gagal. Ketika berhasil melewati semuanya dengan mulus
dengan ijin Nya Insya Allah sukses akan segera datang. Bagi ku "keberhasilan
adalah ketika kita telah melewati rangkaian kesulitan-kesulitan hidup".
Sukses itu bukan sesuatu yang instan juga bukan pula sebuah keberuntungan
semata. Marilah untuk terus bersemangat mengejar cita-cita dan impian
sobat-sobat semua. Yakinlah ada Allah yang akan mendorong teman-teman dari
belakang. Teruslah berusaha, berdoa dan jangan pernah menyerah
Selama hidup di dunia ini kita
akan terus diperhadapkan pada ujian dan pencobaan karena dunia di mana kita
tinggal ini telah dikuasai oleh dosa, dan sudah sangat jelas bahwa sifat-sifat
dosa itu sangat bertentangan dengan kehendak Tuhan. Itulah sebabnya setiap orang yang percaya
harus terus berjuang melawan pencobaan dan godaan yang dipanahkan Iblis. Adalah tidak mudah menang melawan
pencobaan-pencobaan yang menyerang kita, karena
"...roh memang penurut, tetapi daging lemah." (Matius 26:41).
Mengapa kita harus diperhadapkan pada
pencobaan-pencobaan? Ketahuilah bahwa
Tuhan tidak pernah menjanjikan kehidupan orang percaya itu bebas dari segala
pencobaan, tapi yang pasti Dia berjanji untuk selalu memberikan jalan keluar,
sedangkan "Pencobaan-pencobaan yang
kamu alami ialah pencobaan-pencobaan biasa, yang tidak melebihi kekuatan
manusia. Sebab Allah setia dan karena
itu Ia tidak akan membiarkan kamu dicobai melampaui kekuatanmu. Pada waktu kamu dicobai Ia akan memberikan
kepadamu jalan ke luar, sehingga kamu dapat menanggungnya." (1 Korintus 10:13).
Bagaimana supaya kita bisa menang
melawan pencobaan dari Iblis? Cara
terbaik adalah harus melekat pada Tuhan dan senantiasa tinggal di dalam
firmanNya. Tuhan Yesus telah meninggalkan
teladan yang luar biasa bagaimana melawan pencobaan. Ketika sedang dicobai Iblis, tak
henti-hentinya Yesus menggunakan firman Allah sebagai pedang Roh untuk
mematahkan setiap tipu muslihat Iblis.
Sebagaimana tertulis, selama empat puluh hari Yesus berpuasa di padang
gurun, di mana kesempatan ini tidak disia-siakan Iblis untuk mencobai Dia. Tiga kali Iblis berusaha untuk melemahkan
Yesus dengan harapan Dia gagal menggenapi rencana Bapa dalam hidupNya, agar Dia
berbalik dari jalan yang sudah ditentukan oleh BapaNya. Tiga kali pula Yesus membalas serangan Iblis
itu dengan memperkatakan firman Tuhan,
"Ada teretulis..." Dan
akhirnya Yesus menang!
Firman itu hidup dan berkuasa
karena itu adalah perkataan Allah sendiri!
Kuasa itu semakin nyata bila kita memperkatakan firman itu dengan
iman. Namun, mengapa kita sebagai orang
Kristen malas membaca Alkitab?
Sebesar apa pun pencobaan yang
menyerang kita, sepatah kata dari firman Tuhan yang kita ucapkan dengan iman
akan sanggup mengalahkannya.
0 comments: